Tahukan anda bahwa Indonesia sering disebut sebagai negara megabiodiversitas? Megabiodiversitas artinya kekayaan keragaman hayati yang ruarr biasa. Alasannya? Ya karena Indonesia memiliki banyak keanekaragaan hayati (biodiversities). Baik berupa kekayaan tumbuh-tumbuhan (flora) maupun berupa kekayaan satwanya (fauna). Salah satu fauna terkenal yang kita miliki adalah orangutan nama latinnya Pongo pygmaeus, itu yang di Kalimantan. yang di Sumatera tergolong kedalam keluarga Pongo abelii. Sayangnya, satwa lucu tersebut saat ini sudah tergolong kedalam kelompok jenis satwa yang terancam punah (endengered species) yang harus dilindungi.
Padahal di dunia ini hanya dua negara di dunia yang memilikinya, yaitu Indonesia dan Malaysia. Di Indonesia, orangutan hidup secara alami di pulau Sumatera dan Kalimantan. Sayang, jumlah populasinya cenderung menurun. Menurut Pak Herry Djoko, Ketua Forina, pada tahun 2008, di Kalimantan, termasuk di Sabah dan Serawak, diperkirakan ada 54.567. Sementara di Sumatera populasinya sangat minim, hanya sekitar 6.800 saja.
Mengapa populasi orangutan menurun? Banyak sebabnya, antara lain karena diburu dan ditangkap sebagai sumber protein hewani. Terbayangkah anda betapa teganya menyantap mahluk yang lucu dan mirip orang itu? Mereka seringkali juga diperdagangkan sebagai hewan peliharaan bahkan diselundupkan ke luar negeri. Penyebab lain adalah karena rusaknya atau berkurangnya habitat orangutan. Berkurangnya habitat antara lain karena kebakaran atau konversi lahan hutan menjadi kota, pemukiman, atau menjadi kebun kelapa sawit atau hutan tanaman. Rusaknya atau menurunnya kualitas habitat dapat disebabkan karena perambahan, pencurian kayu dan kebakaran hutan dan lahan.
Masalahnya, kalau habitat rusak atau berkurang ya akibatnya dukung hutan untuk menghidupi orangutan jadi berkurang dan artinya semakin sedikit jumlah orangutan yang dapat hidup secara layak di habitatnya. Sumber makanan berkurang, mereka harus bersaing diantara mereka, bahkan seringkali bersaing juga dengan manusia. Kalau kecenderungan kerusakan habitat terus berlangsung seperti saat ini, maka bukan mustahil orangutan pun akan musnah dari muka bumi ini.
SO WHAT GITU LHO?
Kitalah yang bertanggung jawab mempertahankan keberadaan orangutan sebagai bagian dari upaya memelihara rantai kehidupan, sehingga semua unsur ekosistem bisa berdampingan secara harmonis. Lalu apa yang harus kita lakukan untuk orangutan? Pertama yang mensejahterakan hidup mereka sehingga mereka bahagia lahir bathin. Berbagai upaya telah dilakukan baik oleh pemerintah maupun masyarakat. Kita harus angkat topi karena banyak organisasi non pemerintah (ornop) yang bergerak dalam upaya menyelamatkan orangutan tersebut. Pada dasarnya upaya ini bertujuan mengembalikan orangutan ke habitat aslinya yaitu di hutan tropis dataran rendah, dalam keadaan sehat wal afiat. Dalam kaitan dengan upaya tersebut, kita bisa melihat banyaknya sekolah orangutan yang dibangun pihak ornop, seperti di Nyarumenteng dan Tanjung Puting di Kalimantan Tengah. Atau di Samboja, Kalimantan Timur.
Upaya pelepas liaran orangutan pernah dilakukan beberapa kali seperti di pegunungan Meratus. Namun demikian, fakta menunjukkan pada kita bahwa habitat hutan tropis yang masih baik dan sesuai untuk tempat tinggal orangutan tidak banyak lagi. Oleh karena itu pemerintah saat ini merespon dan juga mendorong masyarakat pencinta orangutan untuk bersama-sama mengembangkan kawasan restorasi untuk dijadikan habitat orangutan. Inisiatif Restorasi Ekosistem untuk habitat satwa langka ini adalah sesuatu yang baru yang perlu terus dikembangkan.
Biarlah orangutanku sayang tersebut memiliki kembali rumahnya, habitatnya yang telah lama mereka rindukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar