Selasa, 17 Mei 2011

ILIR ILIR

lir-ilir, Ilir-ilir, tandure (hu)wus sumilir
(BI) Bangunlah, bangunlah, tanamannya telah bersemi
(MS) Kanjeng Sunan mengingatkan agar orang-orang Islam segera bangun
dan bergerak. Karena saatnya telah tiba. Karena bagaikan tanaman yang
telah siap dipanen, demikian pula rakyat di Jawa saat itu (setelah
kejatuhan Majapahit) telah siap menerima petunjuk dan ajaran Islam
dari para wali.

Tak ijo royo-royo, tak sengguh temanten anyar
BI) Bagaikan warna hijau yang menyejukkan, bagaikan sepasang pengantin baru
( MS) Hijau adalah warna kejayaan Islam, dan agama Islam disini
digambarkan seperti pengantin baru yang menarik hati siapapun yang
melihatnya dan membawa kebahagiaan bagi orang-orang sekitarnya.

Cah angon, cah angon, penek(e)na blimbing kuwi
(BI) Anak gembala, anak gembala, tolong panjatkan pohon belimbing itu.
(MS) Yang disebut anak gembala disini adalah para pemimpin. Dan
belimbing adalah buah bersegi lima, yang merupakan simbol dari lima
rukun Islam dan sholat lima waktu. Jadi para pemimpin diperintahkan
oleh Sunan Kalijaga untuk memberi contoh kepada rakyatnya dengan
menjalankan ajaran Islam secara benar. Yaitu dengan menjalankan lima
rukun Islam dan sholat lima waktu.

Lunyu-lunyu penek(e)na kanggo mbasuh dodot (s)ira
(BI) Biarpun licin, tetaplah memanjatnya, untuk mencuci kain dodot mu.
(MS) Dodot adalah sejenis kain kebesaran orang Jawa yang hanya
digunakan pada upacara-upacara atau saat-saat penting. Dan buah
belimbing pada jaman dahulu, karena kandungan asamnya sering digunakan
sebagai pencuci kain, terutama untuk merawat kain batik supaya tetap
awet. Dengan kalimat ini Sunan Kalijaga memerintahkan orang Islam
untuk tetap berusaha menjalankan lima rukun Islam dan sholat lima
waktu walaupun banyak rintangannya (licin jalannya). Semuanya itu
diperlukan untuk menjaga kehidupan beragama mereka. Karena menurut
orang Jawa, agama itu seperti pakaian bagi jiwanya. Walaupun bukan
sembarang pakaian biasa.

Dodot (s)ira, dodot (s)ira kumitir bedah ing pingggir
(BI) Kain dodotmu, kain dodotmu, telah rusak dan robek
(MS) Saat itu kemerosotan moral telah menyebabkan banyak orang
meninggalkan ajaran agama mereka sehingga kehidupan beragama mereka
digambarkan seperti pakaian yang telah rusak dan robek.

Dondomana, jlumatana, kanggo seba mengko sore
(BI) Jahitlah, tisiklah untuk menghadap (Gustimu) nanti sore
(MS) Seba artinya menghadap orang yang berkuasa (raja/gusti), oleh
karena itu disebut 'paseban' yaitu tempat menghadap raja. Di sini
Sunan Kalijaga memerintahkan agar orang Jawa memperbaiki kehidupan
beragamanya yang telah rusak tadi dengan cara menjalankan ajaran agama
Islam secara benar, untuk bekal menghadap Allah SWT di hari nanti.

Mumpung gedhe rembulane, mumpung jembar kalangane
(BI) Selagi rembulan masih purnama, selagi tempat masih luas dan lapang
(MS) Selagi masih banyak waktu, selagi masih lapang kesempatan,
perbaikilah kehidupan beragamamu.

Ya suraka, surak hiya
(BI) Ya, bersoraklah, berteriak-lah IYA
(MS) Di saatnya nanti datang panggilan dari Yang Maha Kuasa nanti,
sepatutnya bagi mereka yang telah menjaga kehidupan

(Kiriman Suli Boentaran, San Fransisco)

Minggu, 15 Mei 2011

FATWA PUJANGGA

Ketika aku meminta kepada Allah SWT setangkai bunga segar
DIA memberiku kaktus yang berduri
Ketika aku meminta pada Allah binatang kecil yang cantik
DIA memberiku ulat berbulu

Aku memprotes karena kecewa

Tak lama kemudian Kaktus itu pun berbunga dan bunganya pun teramat indah, Ulat itu pun berubah menjadi seekor kupu-kupu yang amat cantik

Akhirnya ku sadari, bahwa pada waktunya DIA akan memberikan sesuatu yang lebih daripada yang kita minta

DIA tidak memberi apa yang kita minta, tapi Dia memberi apa yang kita butuhkan

Kadang-kadang kita sedih dan kecewa, namun jauh di atas segalanya.... DIA sedang merajut yang terbaik untuk kehidupan kita
DIA YANG MAHA BESAR........

Semoga kita termasuk orang-orang yang selalu bersyukur atas segala nikmat dan karunia NYA.