Rabu, 20 Oktober 2010

BISA EFEKTIFKAH REDD+?

Pemerintah sudah mencanangkan menuurunkan emisi karbon sebesar 26% dari tingkat bisnis seperti biasa (BAU) pada tahun 2020, bahkan dengan bantuan eksternal dapat dicapai penurunan sebesar 41% pada tahun yang sama. Presiden mencanangkan hal tersebut pada pertemuan G-20 di Pittsburgh, Amerika Serikat.

REDD+ adalah upaya menurunkan emisi dengan mencegah deforestasi dan degradasi hutan serta upaya peningkatan karbon stok melalui penanaman hutan baru dan pemeliharaan kawasan konservasi. Kedua kegiatan terakhir yaitu penanaman dan konservasi masih terus diperbincangkan di forum UNFCCC.

Dalam kaitannya dengan REDD+< pada saat ini Indonesia sudah dalam tahap Readiness yang kegiatannya antara lain:
1. membangun prakondisi seperti menyusun peraturan sebagai dasar hukum melalui PP, Perpres, Permen dst. Termasuk memperkuat kelembagaan dan penguatan kapasitas melalui pelatihan dan pendampingan.
2. Membangun Demonstartion Activities (DA) yang saat ini dilakukan melalui kerjasama bilateral antara lain dengan Australia, Jerman, dan UN-REDD.

Mengingat REDD+ ini barang baru, pertanyaannya adalah akankah pelaksanaannya di lapangan berjalan efektif? Tentu beberapa hal perlu dibenahi. Pertama, koordinasi dan pemahaman yang sama antara pemerintah pusat dan daerah srta para stakehoders sangat perlu. Kedua, ekspektasi mengenai pembagian manfaat perlu didiskusikan secara terbuka dan disepakati sehingga tidak menimbulkan masalah dikemudian hari. Ketiga, karena menyangkut site yang berada di lapangan, maka kesepakatan antara pemerintah pusat dan daerah mutlak diperlukan. Masalah tenurial juga akaj bisa menghambat bila tidak diselesaikan diawal, mengingat banyaknya tumpang tindih penguasaan dan perijinan atas lahan yang dijadikan lokasi REDD+, bahkan termasuk juga kemungkinan adanya klaim masyarakat. Kerumitan ini tentu perlu diselesaikan di depan.

Biaya tentu perlu dikeluarkan untuk mempersiapkan prakondisi tersebut. Dan ini mungkin kegiatan yang harus didanai dan dikerjakan terlebih dulu secara serius bila REDD+ ingin berhasil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar