Jumat, 07 Oktober 2011

Diversifikasi Pangan: Sepertinya perlu gerakan nasional dan promosi gencar dari sisi Permintaasn

Program diversifikasi bukan suatu hal yang baru. Tapi yang pasti kebanyakan orang Indonesia masih mengkonsumsi beras dan makan nasi. Bahkan penduduk yang tadinya makan selain beras, justru beralih ke beras sebagai sumber karbohidratnya. Ada stigma bahwa yang tidak makan nasi,pasti termasuk kedalam kelompok yang masih berada di bawah garis kemiskinan. Diversifikasi tidak seluruhnya gagal, contohnya konsumsi terigu melesat luar biasa. Sayangnya, gandum sebagai bahan baku terigu tersbut adalah komoditi ekspor. Selain menyerap devisa juga telah menyebabkan ketergantungan pada ekspor. ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Padahal sumber karbohidrat lain sangat banyak,singkong, ubi, jagung, sagu,porang, garut dan seterusnya. Teknologi pangan yang merubah bahan-bahan tersebut untuk menjadi tepung sehingga bisa digunakan untuk membuat kue dan penganan, bahkan beras tiruan pub sudah dapat dibuat dengan kialitas dan rasa mendekati beras dan dengan kadar protein yang bisa lebih diatur. Tanaman penghasil karbohidrat tersebut bisa tumbuh dimana-mana dan mudah dibudidayakan. Program penelitian untuk meningkatkan produksi sudah banyak dilakukan. Tapi mengapa program diversifikasi tak kunjung berhasil? ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ Sisi Permintaan perlu digarap ---------------------------------------------------------------------------------------- Kalau sisi produksi sudah banyak digarap, bahkan nampaknya selalu menjadi fokus dari program diversifikasi pangan ini, maka sebaliknya sisi permintaasn masih kurang digarap. Penelitian mengenai perilaku untuk menggunakan atau tidak menggunakan sumber pangan selain beras, perlu di eksplore lebih jauh. Program sosialisasi ini antara lain perlu dilakukan melalui berbagai kegiatan seperti penyuluhan, promosi yang gencar, menetapkan kebijakan untuk menggunakan sumber karbohidrat selain beras di kantor-kantor, misal makan siang pada hari tertentu harus bukan beras. ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ Program perubahan perilaku penggunaan karbohidrat selain beras harus merupakan program jangka panjang yang disusun secara sistematis dengan memanfaatkan lembaga penelitian dan penyuluhan yang ada, mengoptimalkan penggunaan tenaga penyuluh yang ada. Program KB yang berhasil dimasa lalu perlu dijadikan acuan dan contoh, melibatkan tokoh masyarakat dan tokoh agama serta kelembagaan keagamaan yang ada seperti pesantren perlu dipertimbangkan secara lebih serius. Promosi gencar yang dilakukan olehh produsen mie instant perlu dirujuk. Bekerja sama dan menyaratkan penggunaan bahan baku non terigu, harus menjadi salah satu program nasional diversifikasi pangan. ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Teladan pimpinan, tokoh masyarakat akan lebih menimbulkan efek perayu yang lebih efektif dari pada sekedar demonstrasi makan makanan non-beras pada suatu upacara yang sifatnya lebih seremonial. Yang harus didorong adalah bukan bisa makan makanan non-beras, tetapi harus biasa. Menjadikan kebiasaan untuk menggunakan bahan pangan non-beras inilah yang yang harus menjadi sasaran dari program penanganan sisi permintaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar